Planetarium Jakarta adalah salah satu tempat wisata pendidikan yang menampilkan keadaan alam jagat raya terutama perbintangan dan planet-planet. Letaknya di kawasan Taman Ismail Marzuki, jalan Cikini Raya no 73 Jakarta Pusat. Tempat ini adalah salah satu tempat wisata favorit saya. Sejak di bangku sekolah dasar, saya sudah mengetahui tempat wisata ini. Karena pernah studi wisata ke sana dan sejak saat itu ketertarikan saya terhadap Planetarium Jakarta tumbuh hingga kini. Rasanya tidak pernah bosan untuk mengunjungi tempat ini, yang ada justru selalu ingin kembali lagi.
Namun, sudah lama saya tidak mengunjungi tempat ini, terakhir ke Planetarium Jakarta tahun 2011. Padahal sewaktu kuliah, saya sering ke sana. Setiap kali liburan sekolah tiba, keinginan untuk mengunjungi Planetarium Jakarta sangat besar namun karena waktu dan kesibukan, belum juga bisa terlaksana. Naaah, pada hari Rabu, 14 Agustus 2013, alhamdulillaah, saya bisa berkunjung lagi ke Planetarium Jakarta ditemani suami tercinta.
Dari rumah, kami berangkat pukul 14.00 WIB, menuju Bulak Kapal untuk menaiki bus 9A jurusan Bekasi - Senen. Ketika di Jatinegara, tiba-tiba bus 9A yang kami naiki berhenti, ternyata ada masalah dengan kopling bus-nya. Akhirnya semua penumpang dipindahkan ke bus 9A lainnya. Namun, kami tidak ikut serta, karena kami memutuskan untuk naik Bajaj saja melanjutkan perjalanan menuju Taman Ismail Marzuki. Oh ya, sekedar informasi, Bajaj Biru yang kami naiki ternyata tidak seberisik bajaj-bajaj yang dulu pernah saya naiki. Dan Bajajnya pun terlihat lebih bersih dan nyaman untuk dinaiki lho (^_^).
Tepat pukul 15.30 WIB, kami sampai di kawasan Taman Ismail Marzuki, dan kami langsung memasuki gedung pertunjukan Planetarium Jakarta. Banyak perubahan yang saya lihat di sana sini dan terlihat lebih rapi. Dan begitu masuk ke gedungnya, waaah ternyata sudah ramai sekali, terutama anak-anak. Suami saya langsung menuju ke loket penjualan tiket, antri dulu sebentar. Harga tiketnya Rp 7.000 untuk dewasa dan Rp 3.500 untuk anak-anak. Murah bukan ? Suami saya membeli 2 tiket kategori dewasa.
Setelah membeli tiket, kami langsung menuju musholah untuk sholat Ashar. Karena jam pertunjukannya pukul 16.30 WIB, selesai sholat Ashar, kami memilih duduk-duduk di luar terlebih dahulu. Pukul 16.00 WIB, kami masuk lagi ke gedung, dan ternyata antrian untuk masuk ke ruang pertunjukan sudah panjaaaang. Akhirnya kami memilih untuk langsung masuk dalam barisan antrian, walaupun masih 30 menit lagi pertunjukannya (he he he).
Pukul 16.15 WIB, semua pengunjung diperbolehkan untuk memasuki ruang pertunjukan dengan menunjukkan tiket masuk tentunya. Kami berdua langsung memilih posisi tempat duduk, dan berada di sebelah Selatan. Di samping saya berderet anak-anak duduk dengan tingkah polah mereka yang lucu. Dalam hati berkata, hmmm, bakalan seru nich kalau nonton pertunjukan banyak anak-anak.
Tepat pukul 16.30 WIB pertunjukan pun dimulai. Di awali dengan mematikan pencahayaan lampu ruangan. Dan berganti dengan ribuan taburan bintang di ruang pertunjukan. Luar biasa, dan semua pengunjung bertepuk tangan. Buatan manusia saja begitu indahnya, apalagi karya Allah SWT, langit jagat raya, bumi beserta isinya dan keteraturan semua benda-benda langit untuk konsisten dalam pergerakannya. Sungguh tiada tandingannya kehebatan Maha Karyamu Ya Allah. Satu persatu benda-benda langit dipertontonkan, mulai dari bintang-bintang dengan rasi bintangnya juga, matahari dan planet. Berada di ruangan ini seperti mengulang pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (he he he). Oh, ya ... Saat untuk melihat planet, pengunjung seakan-akan naik pesawat antariksa yang akan berkeliling di luar angkasa. Inilah saat yang paling seru, karena saat pesawat itu bergerak, seakan-akan kita pun ikut bergerak naik ke atas, badan seperti bergoyang goyang dan kehebohan pun terjadi, karena semua pengunjung berteriak, bentuk luapan ekspresi kegembiraan, saya pun tidak mau ketinggalan. Ikut hanyut dalam luapan ekspresi kegembiraan tersebut. Selain itu, keseruan lain di ruang pertunjukan adalah saat narator menanyakan ini planet apa, semua pengunjung menjawab dengan kompak, walaupun ada juga yang salah jawabnya tapi tetap semangat memberikan jawaban (he he he). Saya pun termasuk yang selalu menjawab dengan ikutan berteriak saat narator bertanya. Tidak ada rasa malu dan tidak mau kalah dengan suara anak-anak yang ada di samping saya. Justru saya senang sekali dan antusias mengikuti pertunjukan demi pertunjukan hingga selesai. Pertunjukan berlangsung kurang lebih 45 menit. Walaupun hanya 45 menit, tapi bagi saya sangat mengesankan.
Selesai pertunjukan saya dan suami foto-foto dulu sebentar di depan gedung Planetarium Jakarta. Berhubung kami datang hanya berdua, jadilah sesi fotonya sendiri-sendiri, bergantian jadi fotografernya (^_^). Selesai foto-foto, perut terasa lapar, kami lanjutkan dengan menikmati terlebih dahulu pecel ayam plus es teh manis. Tenda pecel ayamnya ada di seberang Warung Daun tidak jauh dari Taman Ismail Marzuki. Walaupun di pinggir jalan, tapi kami sangat menikmati. Mungkin karena kelaparan banget kali ya (he he he). Selesai makan, adzan maghrib pun terdengar, kami pun sholat maghrib terlebih dahulu kemudian melanjutkan perjalanan pulang kembali ke Bekasi dengan hati gembira setelah menikmati wisata pendidikan yang murah meriah di Jakarta.
Tambun - Bekasi