Jumat, 27 Maret 2015

Tips Menjaga Orang Sakit

Siapa pun tidak ada yang ingin sakit, baik untuk dirinya sendiri maupun anggota keluarganya. Tapi jika sakit itu sudah datang bahkan sampai harus dirawat di rumah sakit, maka bukan menyalahkan Allah dan keputusasaan yang dilakukan, melainkan kita berusaha dengan berobat secara maksimal untuk mendapatkan kesembuhan.

Menjaga orang sakit yang dirawat di rumah sakit ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Harus banyak yang kita persiapkan agar kehadiran kita di sana setidaknya bisa membantu mengurangi rasa sakit yang diderita pasien. Saya akan berbagi tips menjaga orang sakit berdasarkan pengalaman saya menemani almarhumah ibu saya yang pernah dirawat kurang lebih 3 bulan di RSCM Jakarta pada tahun 2009. Dari 3 bulan itulah, banyak pelajaran hidup yang luar biasa yang saya dapatkan.

Tips menjaga orang sakit yang dirawat di rumah sakit:

1. Jangan malas untuk makan.
Biasanya saat menemani orang sakit membuat kita jadi malas untuk makan, padahal ini sangat     berbahaya sekali. Tidak akan mungkin kita bisa menjaga dengan baik kalau tubuh kita sendiri tidak sehat. Makannya juga jangan sembarangan, tetap harus memperhatikan kesehatan tubuh kita. Biasanya saya stock roti dan buah di rumah sakit, agar saat perut terasa kosong dan tidak memungkinkan untuk keluar ruangan, saya tetap bisa makan.

2. Rajin minum madu/sari kurma.
Maksudnya supaya badan kita tidak lemes. Tidur yang tidak teratur dan juga tidak di kasur membuat kondisi tubuh kita butuh banyak asupan. Saat saya di rumah sakit, yang saya lakukan adalah rajin minum sari kurma. Dengan 2 sendok setiap pagi, ternyata khasiatnya luar biasa sekali.

3. Mencatat setiap obat yang diberikan
Tadinya hanya sekedar untuk mengingatkan saya pribadi, obat apa saja yang telah diberikan, tapi ternyata catatan saya sangat membantu pada saat kunjungan dokter.  Karena saya tidak hanya mencatat nama obat, jumlahnya berapa, tapi juga berapa infusan yang sudah diberikan. Walaupun di catatan medis ibu saya semuanya juga sudah ada.

4. Tampilkan wajah yang selalu menyenangkan
Hal ini memang sulit untuk dilakukan, tapi HARUS. Bermain sandiwara dihadapan pasien akan sering kita lakukan. Tapi tak mengapa, demi untuk kebaikan pasien. 

5. Bersabar
Sabar .... Sabar ... dan sabar. Kondisi emosional orang yang sedang sakit biasanya tidak stabil, mudah menangis, murung dan ada juga yang suka marah-marah karena putus asa. Tugas kita saat menjaganya adalah menenangkannya, tentunya dengan bahasa yang lemah lembut, tidak kasar dan jangan sekali-kali bernada tinggi/membentak.

6. Perbanyak Do'a dan Tilawah
Kedua hal ini merupakan hal utama yang tidak putus kita lakukan. Berdo'a agar diberikan kesembuhan pada pasien, dan tilawah agar Allah memudahkan segala urusan kita. Dengan tilawah juga menjaga kondisi emosional kita sendiri. 

Demikianlah, tips menjaga orang sakit yang bisa saya bagi kepada pembaca. Salah seorang sahabat saya berkata "Lelah fisik manusiawi, yang penting jangan sampai lelah hati". Disampaikan kepada saya pada saat menjenguk ibu saya di RSCM. Kalimat ini selalu saya ingat. Tidak dapat dipungkiri menjaga orang sakit menjadikan tubuh ini lelah, tapi tak mengapa, yang penting adalah jangan sampai kita lelah hati dalam menjaga mereka ...

Salam semangat untuk siapa saja yang dari kemarin atau hari ini menjaga orang yang kita sayangi dan cintai di rumah sakit. Satu hal yang pasti dan saya yakini, kita adalah orang-orang pilihan ... Allah tahu bahwa kita kuat , makanya Allah berikan kita ujian yang tidak biasa.

Tambun - Bekasi

5 Menit Saja

Tanggal 2 Maret 2015 yang lalu saya legalisir akreditasi kampus ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN - PT)  di Jalan Raya Fatmawati Jakarta Selatan. Sehari sebelumnya saya googling untuk mencari tahu letak BAN PT ini. Berbekal informasi hasil googling berangkatlah saya ditemani oleh suami menuju BAN PT.

Berangkat dari sekolah sekitar pukul 10.00 dengan mengendarai motor menuju Bulak Kapal. Setelah suami menitipkan motor di penitipan motor langganannya, langsung menuju halte untuk menunggu Bus arah Lebak Bulus yaitu Bus AC 132. Sampai di halte Bulak Kapal sekitar pukul 10.30. Setelah 5 menit menunggu, bus pun datang. Alhamdulillaah, kami dapat tempat duduk, walaupun hampir semua tempat duduk sudah terisi. Saya berfikir, kok tumben, perjalanan sudah siang begini, bus masih agak penuh, ternyata, informasi dari penumpang lain, bus ini baru ada setelah menunggu kurang lebih 1 jam. Saya dan suami bersyukur, karena kami hanya menunggu 5 menit saja.

Bus melaju lancar menuju Lebak Bulus, tidak ada halangan & hambatan. Kami turun di perempatan Fatmawati lalu menyeberang ke arah Blok M. Untuk melanjutkan perjalanan awalnya ingin naik bajaj atau angkot saja, biar kami lebih leluasa melihat-lihat kanan kiri, makluuum belum tahu tempatnya (^_^). Tapi ternyata, bajaj dan angkot tidak melewati tempat yang kami tuju, supir angkot menyarankan kami untuk menaiki Metromini 610 (Fatmawati - Blok M).
Setelah Meromini 610 berjalan, mata saya dan suami tidak lepas mencari gedung BAN PT, ada sedikit kendala, karena Jalan Raya Fatmawati arah Blok M sedang ada perbaikan dan perluasan, maka di tengah-tengah jalan ditutup seng yang cukup tinggi sehigga menghalangi pandangan kami untuk melihat ke posisi sebelah kanan (hasil googling  BAN PT ada di sebelah kanan). Setelah mata kami sibuk mencari gedung tersebut, akhirnya ketemu juga ...

Gedung BAN PT di Jalan Raya Fatmawati sangat asri. Memasuki gedung BAN PT disambut oleh Pak Security yang sangat ramah, setelah mengisi Buku Daftar Tamu, beliau menunjukkan lokasi yang kami tuju. Sepanjang kami menuju tempat legalisir, setiap kali bertemu dengan pegawai di sana, semuanya selalu memberikan senyum yang manis dan wajah yang sangat ramah. Menyejukkan ... Di bagian tempat legalisir, hanya saya yang masuk, suami menunggu di depan. Begitu masuk ke dalam, lagi-lagi saya disambut hangat dan ramah oleh petugasnya, dan ternyata hanya 5 menit saja legalisirnya, langsung selesai. Saya keluar ruangan sambil senyam-senyum. Suami justru bertanya, ditunggu ya legalisirnya? Saya bilang, sudah selesai (^_^)

Saya sangat bersyukur karena urusan legalisir Allah mudahkan ... Alhamdulillaah. Sebelum kembali ke Tambun, saya mampir dulu ke kampus IISIP di Lenteng Agung Jakarta Selatan, untuk mengambil legalisir ijazah. Dari perempatan Fatmawati cukup sekali saja naik Bus Lebak Bulus - Depok dan turun di seberang depan kampus/taman. Bela-belain mampir ke kampus selain urusan legalisir ijazah sekaligus ingin menikmati lagi soto babat dan es teh manis dekat kampus. Makanan dan minuman favorit dari kuliah sampai sekarang ... he he he. 

Setelah sholat dzuhur di musholla kampus dan kenyang bersoto babat ria barulah kembali pulang ke "home sweet home" kami ...

Tambun - Bekasi