Sabtu, 03 Desember 2022

TETANGGA YANG BAIK ADALAH REZEKI

Agustus 2003, kami menempati rumah di Perumahan Puri Cendana, Tambun Selatan Bekasi. Sebelumnya mengontrak selama 2 tahun di daerah Bumi Bekasi Baru Utara, dekat Sekolah Taman Siswa, Rawalumbu Bekasi. Nekat langsung pindah ke rumah Tambun, walaupun kondisi rumah belum banyak direnovasi, baru tembok batako belakang saja, pagar juga belum ada, terdesak karena waktu ngontrak sudah habis, jadi daripada untuk biaya perpanjang ngontrak, lebih baik untuk nembok belakang, he he he.

Saat memilih perumahan mana yang akan kami tempati, dan di blok mana menetap, kami hanya melihat siteplan developernya saja. Bismillaah, semoga tetangganya baik-baik. Do'a kami saat itu.
Alhamdulillaah, dari tahun 2003 hingga kini, kami memiliki tetangga yang super baik. Ini salah satu rezeki yang selalu kami syukuri.

Semoga rezeki ini selalu kami dapatkan, dimana pun kami berada. Tentunya, mendahulukan diri ini berbuat baik dulu kepada orang lain. Sejatinya, setiap kebaikan akan kembali pada yang melakukan dan tidak pernah ada kebaikan yang sia-sia. 





Tambun - Bekasi


Jumat, 02 Desember 2022

KANGEN

Ada istilah "Obatnya kangen adalah bertemu". Tapi untuk kangen yang satu ini, tidak berlaku. Soalnya kangen dengan pohon-pohon rimbun di halaman depan rumah dan pohon-pohon itu sudah tidak ada lagi.

Adanya pohon-pohon itu berawal dari kegabutan, karena harus rehat di rumah akibat sakit yang lumayan lama. Pas berada di rumah, baru berasa, butuh nyegerin mata, lihat yang hijau-hijau.
Dari sekian banyak pohon, saya jatuh hati pada pohon puring, karena warnanya cantik-cantik dan mudah merawatnya.
Di rumah Depok Timur, almarhumah ibu hobi banget menanam dan merawat pohon, salah satunya pohon puring.
Sampai sekarang, pohon puring selalu jadi favorit saya, walau pun belum bisa menanam lagi, minimal kalau melewati tukang tanaman hias di pinggir jalan, mata ini selalu mencari dan tertuju pada pohon satu itu.
Selamat beraktivitas
Semoga sehat-sehat selalu




Tambun - Bekasi


Kamis, 01 Desember 2022

BAHAGIA ITU SEDERHANA

Ini salah satunya, makan buah alpukat mentega yang dagingnya tebal, legit dan manis, beeuuhh maknyus pisan.

Buah alpukat yang di foto ini, salah satunya yang pernah saya makan. Kalau yang barusan saya makan, ga sempat di foto, sudah habis duluan. Hehehe
Ssstt, alpukat mentega ini jadi salah satu buah tangan favorit dari Depok versi saya.
Sebelumnya, alpukat mentega tumbuh di halaman rumah keluarga besar suami, tapi sekarang sudah tidak ada lagi.
Kalau mau buah ini dan pas berbuah banyak, cukup ke tetangga di sana lalu angkut ke Tambun
Selamat beraktivitas
Salam semangat & sehat selalu


Tambun - Bekasi

MASUK UI

Dulu, saat kelas 3 SMA, tahun 1995, salah satu do'a yang gencar banget dibaca "Ya Allah, semoga Deni bisa masuk UI".

5 tahun kemudian Allah kabulkan do'a itu, benar-benar masuk UI, bagaimana tidak, tahun 2000 menikah dan rumah keluarga besar suami di dekat UI, tepatnya sebrang Stadion UI, kehalang pagar kuning aja.
Kalau naik motor, dari rumah saya di Depok Timur menuju ke rumah mertua, selalu masuk UI, lebih cepat dan lebih enak jalannya. Sekaligus menikmati keasrian Kampus UI Depok.
So, jangan pernah malas untuk berdo'a karena pasti Allah kabulkan. Tidak hari ini, mungkin lusa, atau diganti dengan yang lebih baik. Karena Allah tau apa yang kita butuhkan bukan sekedar memenuhi apa yang kita inginkan.

Foto Lama (2014)
Kalau sekarang, ga tau dech, masih kuat apa ga nggak, ngegowes muterin Kampus UI 

Tambun - Bekasi

Jumat, 05 Oktober 2018

KACAMATA

Ini bukan tentang kacamata baru, tapi kacamata penuh haru. Saya menggunakan kacamata sejak SMA kelas 1, tapi jarang sekali digunakan. Kalau sedang ujian saja menggunakannya. Seringnya bongkar pasang. Sebenarnya tidak baik seperti itu, apalagi mata saya silinder 1 kanan & kiri serta minus 3/4 kanan & kiri. Akibat silindernya itu, saya tidak bisa membuat garis lurus dan juga sering menabrak pilar-pilar di depan kelas sewaktu SMA. Bukan sakitnya saja yang terasa saat nabrak pilar, kagetnya itu lhooo yang lama hilangnya.

Kacamata saya ini terakhir digunakan saat saya EBTANAS SMA atau kalau sekarang Ujian Nasional, itu pun digunakan saat ujian saja, berangkat dan pulang ujian, kacamata dilepas. Berarti terakhir menggunakan sekitar Bulan Mei 1995. Setelah itu, kacamata tersimpan rapi dalam box-nya.

Hari ini, tepat di hari Dirgahayu TNI ke-73 dan Hari Guru Sedunia, saya buka box kacamatanya & saya gunakan lagi kacamata untuk pertama kalinya. Bukan tanpa sebab saya menggunakannya, tapi karena saya sedang sakit mata. Alhamdulillaah, hanya yang kanan. Harusnya kacamata hitam ya? Berhubung kacamata hitam tidak ada, jadilah menggunakan kacamata lama saya.

Ketika saya menggunakannya, terbayang kembali kenangan saat membeli kacamata itu dan teringat sosok almarhumah Ibu yang selalu menemani setiap kali membeli kacamata. Saya dan keluarga mempunyai toko kacamata langganan, kalau tidak salah namanya Optik Wahyu, lokasinya antara Jalan Baru dan Pasar Agung Depok 2 Tengah. Saat itu di keluarga saya yang menggunakan kacamata adalah almarhumah Ibu, saya dan adik saya yang bungsu. Jadi, sering kan beli kacamata 😊

Khusus untuk saya, kacamata-nya harus dikasih bantalan kacamata, karena tulang hidung saya tidak memadai menahan kacamata, alias pesek, dan ini sudah jadi rahasia umum setiap membeli kacamata, kalau tidak dikasih bantalan, maka kacamata saya akan merosot terus dan saya disibukkan dengan membetulkan posisi kacamata itu. Almarhumah ibu dan abang tukang kacamatanya selalu ketawa geli kalau saya menggunakan kacamata sebelum dikasih bantalan, merosotnyanya itu lho, jauh banget 😂. Berbanding terbalik kalau sudah dikasih bantalan, amaaan. Oh ya, belum lagi menyesuaikan gagang kacamata yang harus diatur sedemikan rupa supaya benar-benar pas saat digunakan. Pokoknya seru banget kalau sudah urusan kacamata.

Hari ini terbayang kembali keseruan itu semua, dan tidak terasa air mata mengalir deras.
Kangen almarhumah ibu 😭😭😭

Malam ini ku kembalikan kacamata pada tempatnya, kacamata yang bantalannya sudah lepas, sudah cukup kugunakan 1 hari ini.
Ku simpan rapat-rapat bersama kenangan di dalamnya ....



Tambun - Bekasi

Selasa, 02 Oktober 2018

UPDATE BERITA

Tahun 2012, selain diamanahkan sebagai guru BK SMP, saya juga mengajar mata pelajaran IPS kelas 9. Karena sadar diri mengajar ilmu sosial, maka saya rajin update berita agar tidak kudet alias kurang update. Bagi saya update berita suatu kebutuhan untuk menunjang proses pembelajaran IPS di kelas. Dan saya pun menularkan kebiasaan update berita ini pada siswa sejak tahun 2013 hingga sekarang.

Mengarahkan siswa update berita perlu kehati-hatian, karena saya harus mengingatkan mereka untuk mencari berita yang tidak hoax dan juga bukan gosip-gosip artis. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui kondisi kekinian di lingkungan. Sumber beritanya bisa dari televisi, radio, koran atau berita online. Bahkan berita mengenai kegiatan sekolah juga boleh. Selain itu, agar mereka bisa mengambil manfaat dari HP canggih mereka. Jadi, HP nya di rumah bukan hanya digunakan untuk chatting-an semata tapi juga menambah wawasan dan pengetahuan.

Cara mereka update berita sederhana, cukup dibacakan satu berita terkini, kejadian selama 1 pekan terakhir, sumbernya bebas, mereka bacakan di kelas saat awal pembelajaran IPS.
Berikut panduan Update Berita saat mata pelajaran IPS :
1. Setiap siswa mempunyai kesempatan membacakan 1 berita sepekan sekali.
2. Berita  yang dibacakan kejadian yang terjadi dalam 1 pekan terakhir.
3. Berita yang dibacakan tidak boleh mengandung unsur rasisme / pornografi.
4. Setiap siswa tidak boleh membacakan isi berita yang sama tapi kalau tema berita sama diperbolehkan.
5. Saat salah seorang membacakan berita, yang lain mendengarkan dengan baik.

Tanpa disadari, dengan rajin meng-update berita, sudah banyak berita yang kita baca dan dengarkan. Contoh : jika dalam 1 kelas ada 24 siswa, dan 24 siswa tersebut update berita, berarti dalam 1 pekan kita sudah membaca / mendengarkan  berita sebanyak 24, dalam sebulan 96 berita dan dalam 1 tahun sudah ada 1.152 berita yang kita update. Keren kaaan ?

Oh ya, di akhir tahun pembelajaran, setiap siswa pengupdate berita terbanyak dari setiap kelas yang saja ajar dan juga kelas dengan jumlah update berita terbanyak mendapatkan hadiah menarik dari saya. Menarik untuk dilihat dan bermanfaat saat digunakan 😊😊😊

Kalau untuk saya pribadi, salah satu media sosial penunjang dalam update berita adalah twitter. Di sana kita bisa follow stasiun TV, radio dan tokoh-tokoh. Kecepatan update berita di twitter hitungannya detik, jadi dalam 5 menit saja, banyak berita yang terbaca. 

Untuk anak-anak SMP sekarang, sudah jarang yang menggunakan twitter, mereka biasanya aktif di Instagram dan Line. Dan kedua media sosial tersebut ( IG dan Line ) bisa juga lhoo untuk menunjang update berita. Jadiii ... silahkan dipilih saja. 

Selamat menikmati update berita, semoga bermanfaat.



Tambun -Bekasi




Senin, 01 Oktober 2018

SARAPAN PAGI


Hmmm, lama sekali tidak berkunjung ke sini, bukan tanpa sebab tapi karena harus fokus pada kesehatan. Hari ini coba merangkai kembali kata demi kata. Di awal Oktober 2018 ini saya akan menulis tentang sarapan pagi. Sarapan pagi bagi saya menjadi keharusan, kalau tidak ... bisa pusing tujuh keliling kepala saya. Dan sejak medio Agustus 2018, ada yang spesial dengan sarapan pagi saya.

Sebelumnya, sarapan pagi saya selalu nasi putih, kikil di kecapin dan ada pedas-pedasnya, telor dadar ditambah bonus kerupuk atau nasi goreng ditambah telor dadar dan bonus kerupuk juga. Kelas berat banget kan sarapannya ? Super kenyaaaang .... 

Naah, sejak medio Agustus 2018 ada yang berubah dengan menu sarapan pagi saya, yang sebelumnya nasi dan teman-temannya, kini beralih menjadi Kopi 7 Elemen dicampur Pegagan, Deep Squa dan Minyak Zaitun campur Sari Kurma Dates Syrup. Semuanya adalah produk HNI HPAI. Hasilnya, luaaarr biasa. Selain enak di mulut, juga enak di perut dan tidak membuat saya gampang ngantuk.

Berikut ini takaran produk HNI HPAI sarapan pagi saya :
# 1 sachet kopi 7 elemen campurkan dengan 2 butir pegagan, dibuka cangkangnya
    Diaduk dengan air panas
# 2 butir deep squa
# 1 sendok makan minyak zaitun
# 1 sendok makan sari kurma dates syrup

Kenapa saya memilih produk-produk tersebut untuk sarapan pagi saya ? Karena produk-produk tersebut punya khasiat yang keren untuk kesehatan.Mau tahu khasiatnya ? Silahkan unduh di Playstore HNI Mobile, di sana lengkap penjelasannya. Kalau saya tuliskan di sini, panjang x lebar (hehehe). Dan kalau teman-teman baca di HNI Mobile, sekalian bisa melihat dan membaca produk-produk HNI HPAI lainnya dan khasiatnya. Tertarik ? Jangan sungkan-sungkan bergabung menjadi Agen HNI HPAI (^_^)

Ini semua adalah bentuk ikhtiar saya untuk tetap sehat. Bisa jadi kita punya cara yang berbeda, tak mengapa. Tapi inilah piihan saya karena sehat itu harus diupayakan. Salam sehat ....




Tambun - Bekasi




Jumat, 01 Januari 2016

Little Venice Kota Bunga Cipanas

Ini tulisan pertama saya di tahun 2016. Berbagi cerita tentang pengalaman saya sewaktu ke Kota Bunga Cipanas. Kota Bunga, tertarik untuk ke sana setelah melihat foto-foto yang dikirim oleh salah satu teman di media sosial. Tanpa pikir panjang googling untuk tahu lebih banyak. Setelah bicarakan dengan suami kami sepakat untuk ke sana hari Ahad, 27 Desember 2015.

Ingin mencoba suasana yang berbeda, saya dan suami berangkat menuju Kota Bunga Cipanas dengan mengendarai motor. Walaupun sudah kebayang lelahnya naik motor Tambun - Cipanas, tapi selama perjalanan dinikmati saja. Kami berangkat pukul 06.00 dari rumah, kemudian pukul 07.00 kami beristirahat dulu di Mesjid Raya Jalan Raya Alternatif Transyogi Cibubur, mesjidnya besar dan adem (nama mesjidnya lupa). Kami di sana untuk sarapan dan sholat dhuha. Pukul 08.00, kami melanjutkan kembali perjalanan.

Suami mengendarai motornya dengan kecepatan sedang saja, tidak ngebut. Karena kami memang ingin menikmati perjalanan. Pukul 10.00, kami sampai di Mesjid At Ta'awun Puncak. Rehat setengah jam untuk meluruskan kaki dan menyegarkan wajah. Brrr ... segaaarr saat air membasahi muka.
Tidak lupa kami pun mengabadikan kebersamaan kami di sana (^_^).

Depan Mesjid At Ta'awun
Bersama di depan Mesjid At Ta'awun Puncak
Pukul 10.30, kami lanjutkan kembali perjalanan, dan pukul 11.00 tibalah kami di Kota Bunga Cipanas. Kota Bunga satu arah dengan Taman Bunga Nusantara, tapi kalau dari arah Cisarua, Kota Bunga sebelum Taman Bunga Nusantara. Karena ini pertama kali kami ke sana, maka kami pun bertanya pada security di gerbang Kota Bunga. Oh ya, Kota Bunga itu nama perumahan, bukan tempat wisata pada umumnya, tapi ada satu kawasan di dalam Kota Bunga yang dijadikan obyek wisata. Kawasan itu namanya Little Venice.

Untuk masuk ke dalamnya kami harus membeli tiket terlebih dahulu, harga tiketnya Rp. 20.000 per orang. Ada juga tiket terusan seharga Rp. 50.000, sudah termasuk tiket Perahu Gondola dan Perahu Missisipi. Karena ketika kami tiba di sana cuaca agak mendung, kami tidak beli tiket terusan, khawatir tidak bisa menaiki Perahu Gondola-nya, karena Perahu Gondola tidak beratap. Sebenarnya kalau beli tiket terusan jadi ada potongan Rp. 10.000, karena tiket Perahu Gondola dan Perahu Missisipi masing-masing seharga Rp. 20.000.

Begitu masuk, wowww ... pemandangan yang sangat menarik. Kami langsung menuju tempat pembelian tiket Perahu Gondola dan Perahu Missisipi. Setelah dapat tiketnya, kami langsung menuju tempat menunggu kedua perahu tersebut. Ternyata, Perahu Gondola banyak peminatnya, kami pun harus rela antri. Kurang lebih 15 menit menunggu, tibalah kami menaiki Perahu Gondola. 

Gerbang Little Venice
Gelang Tiket Masuk
Tiket Perahu Gondola dan Missisipi
Perahu Gondola

Perahu Missisipi

Berkeliling dengan Perahu Gondola

Berkeliling dengan Perahu Gondola

Berpose di Perahu Missisipi

Berdua di Perahu Missisipi


Berfoto ria

Cekrek dulu sebelum pulang (^_^)

Berkeliling dengan Perahu Gondola serasa di Italia (hehehehe). Bangunannya pun mendukung. Setelah puas berkeliling dengan Perahu Gondola, lanjut menaiki Perahu Missisipi. Oh ya, Perahu Gondola hanya muat untuk 4 orang, sedangkan Perahu Missisipi muatannya lebih banyak, sekitar 15 orang. Duduk santai dalam perahu, angin semilir ditambah pemandangan yang indah. Bikin fresh mata dan otak. Setelah puas dengan menaiki perahu, kami pun lanjut dengan berfoto ria. Sebenarnya ada juga sepeda air, tapi kami tidak naik.

Setelah puas berfoto-foto ria, kami lanjut untuk makan siang dan sholat dzuhur. Setelah itu, kami pun pulang. Di perjalanan pulang, suami berfikir untuk tidak langsung kembali ke Tambun, karena badannya terasa lelah. Akhirnya, kami putuskan untuk bermalam dahulu dengan menuju Wisma Tugu Puncak.

Wisma Tugu Puncak, tidak asing bagi kami, karena kemaren adalah kali kedua saya ke sana, kalau suami malah sudah tiga kali. 2x dengan saya dan 1x bersama anak-anak muridnya dari sekolah. Tempatnya enak dan murah (he he he). Di Wisma Tugu, kami menempati kamar yang sama seperti pertama kali datang ke sana, kamar C.101, view-nya pemandangan yang baguuuuuss banget. 

Bermalam di Wisma Tugu, membuat badan kami segar kembali. Pagi harinya sebelum pulang, kami jalan-jalan dulu ke Puncak Pass dan kebun teh untuk berfoto ria dan membeli sarapan. Suasana yang berbeda dengan di Tambun (^_^). Pukul 09.30 kami pun kembali ke Tambun tentunya dengan bermotor lagi (hehehe). 
Pose depan kamar di Wisma Tugu

View Depan Kamar

Puncak Pass



Demikianlah perjalanan kami dari Tambun - Kota Bunga Cipanas. Lelah tapi seru dan mengasyikkan.

Tambun - Bekasi





Minggu, 26 Juli 2015

Sulitnya Menyeberang Saat Arus Satu Arah

Terusik menulis tentang ini, mengingat pengalaman saat dari Taman Safari Cisarua Bogor hari Rabu yang lalu, melihat seorang ibu dengan anak lelakinya yang baru berumur 5 tahun hampir tertabrak mobil saat akan menyeberang di daerah Cipayung untuk menaiki angkot yang saya ada di dalamnya. Sesampainya di dalam angkot, saya masih melihat, betapa ibu tersebut gemetaran yang luar biasa. Kami seluruh penumpang di dalam angkot yang kebanyakan adalah ibu-ibu juga, berusaha menenangkannya.

Ini bukan kali pertama kejadian seperti itu, seorang ibu yang duduk di sebelah saya dan tinggal di daerah Cisarua mengatakan "Sering banget bu, kalau lagi satu arah, mobil pada ngebut-ngebut, susah untuk nyeberang. Bahkan saat Hari Raya Idul Fitri kemaren, tetangga saya, ibu-ibu meninggal, karena lagi nyeberang tertabrak bus, kondisinya parah bu" ... Saya benar-benar menyimak cerita ibu di sebelah saya.

Sambil mendengarkan cerita ibu tersebut yang menceritakan beberapa tetangganya yang mengalami nasib sama, kesulitan saat menyeberang, pikiran saya berkecamuk. Betapa tidak ... baru saja, saya mengirimkan tweet ke radio Sindo Trijaya FM dan El Shinta tentang info lalin "Dari puncak dibuka satu arah turun. Cisarua - Ciawi lancar jaya" dan saya bahagia banget, karena perjalanan yang sangat lancar berbeda dengan saat kami datang. Tapi ternyata, kondisi yang dibuka satu arah itu, justru menyulitkan warga sekitar yang ingin menyeberang, terutama ibu-ibu. Ya Allah ... ternyata bahagianya saya, kesulitan bagi mereka.

Sampai saya menulis ini, saya sendiri belum tahu, solusi apa yang terbaik untuk mereka. Memang ... kondisi itu hanya sementara, tidak permanen. Hanya saat dibuka satu arah saja, tapi tetap harus dicarikan jalan keluarnya, agar siapa pun yang menyeberang merasa aman. Sehingga semuanya senang, pengguna jalan dan warga sekitar.

Tambun - Bekasi

Sabtu, 25 Juli 2015

Libur Lebaran ke Taman Safari ala Backpacker

Rabu, 22 Juli 2015 saya dan suami melakukan perjalanan menuju Taman Safari Cisarua Bogor. Seperti biasa, kami berangkat ala backpacker, alias naik kendaraan umum. Alasannya, pertama karena kami belum mempunyai kendaraan mobil dan kedua biar irit, ga nyewa mobil ... hehehhe.
Oh ya ... tiket ke Taman Safarinya gratis lhooo, reward dari Sindo Trijaya FM, karena saya salah satu pemenang kuis "Hemat Ala Saya" yang diadakan di radio tersebut. Pas banget, dapat tiket gratisnya 2, jadi saya dan suami bisa pergi bersama. Yeaaayyyy ...



Kami berangkat dari rumah pukul 07.30 dengan mengendarai motor menuju Bulak Kapal. Kurang lebih 20 menit kami sampai di Bulak Kapal lalu suami langsung menitipkan motor di tempat penitipan motor langganannya. Lanjut menuju halte untuk menunggu bus jurusan Bogor. Lumayan lama juga menunggu bus yang satu ini, sekitar pukul 08.15 bus jurusan Bogor pun datang, bus Kramat Jati, kami langsung naik. Ternyata bangku di dalam bus hampir penuh, tapi alhamdulillaah kami masih dapat tempat duduk bersebelahan. Ongkos bus ini Rp. 20.000,-/orang karena masih suasana Lebaran, biasanya hanya Rp. 16.000,- kata seorang ibu yang duduk di samping saya. Beliau setiap hari menggunakan bus tersebut. Selain bus Kramat Jati ada juga bus Sinar Jaya dengan rute yang sama.

Pukul 09.30 sampailah kami di Terminal Bus Baranangsiang. Kami turun di depan terminal, tidak ikutan masuk ke dalam terminalnya. Perjalanan kami lanjutkan dengan menaiki mobil angkot warna hijau nomer 01 jurusan Baranangsiang - Ciawi. Alhamdulillaah perjalanannya lancar. Saat di angkot 01, saya coba twitter ke Sindo Trijaya FM untuk menanyakan info lalin dari Ciawi menuju Cisarua, berdasarkan informasi dari Sindo Trijaya FM, Gadog - arah puncak padat. Waaah, harus bersiap-siap dengan kemacetan nich, pikir saya. Dari Baranangsiang - Ciawi hanya 25 menit, lancar banget.

Perjalanan masih berlanjut dengan menaiki mobil angkot warna biru ada juga yang warna hijau, jurusan Ciawi - Cisarua. Naaahh ... bener banget, dari Ciawi menuju Cisarua, lama banget. Kepadatannya super-super. Harus ekstra sabar. Bayangkan dari Ciawi pukul 09.55 sampai di pertigaan Taman Safari pukul 12.05 ... Ongkos angkot ini Rp. 12.000/orang. Begitu turun dari mobil angkot, kami tidak langsung naik mobil merah menuju lokasi wisata Taman Safari, tapi makan dulu di rumah makan, lapeerrr bangeeetttt ... selesai makan, baru dech lanjutin lagi naik angkotnya. Sssstt, mobil angkot merahnya ngetemnya agak lama, dari mulai kami makan sampai selesai baru dech mobil angkotnya jalan. Masih rezeki, sampai saya bilang sama suami, mobil angkotnya nungguin kita kali ya ... Mobil angkot merahnya sampai pintu loket. Ongkosnya Rp. 10.000/orang.

Alhamdulillaah ... akhirnya sampai juga di Taman Safari. Turun dari angkot langsung menuju loket dan menunjukkan 2 tiket gratis dari Sindo Trijaya FM. Ga pake ribet, langsung dikasih 2 tiket terusan yang nantinya akan dipasang dipergelangan masing-masing. Karena kami tidak membawa kendaraan mobil ke dalam, maka naik Safari Bus untuk berkeliling di dalam Taman Safari. Enak lho, naik bus ini, kacanya besaaaarr, puas lihat binatangnya dan juga ada guide-nya, yang menginformasikan binatang apa saja yang dilewati. Favorit saya adalah Jerapah, seneng aja lihatnya ... hehehehe.












Kurang lebih 1 jam keliling-keliling,  bus pun berhenti di area parkir dekat taman bermain. Sebelum melanjutkan, kami sholat dzuhur dulu, setelah itu lanjut ke permainan. Tidak banyak permainan yang kami naiki, saya hanya naik Mining Coaster. Kalau suami naik Mining Coaster dan Ontang Anting (namanya lupa ... Ontang Anting mah yang di Dufan) selebihnya melihat pertunjukan-pertunjukan hewan saja.

Karena kami khawatir jalur ke Ciawi macet lagi, setelah sholat Ashar kami langsung pulang. Pada saat mau pulang, saya dan juga pengunjung yang lain menunggu lagi di area parkir tempat kita datang untuk menunggu jemputan Safari Bus, lama ditunggu tidak datang-datang akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki saja keluar. Ternyata jaraknya hanya 100 meter dari tempat kami menunggu. Kata salah satu pengunjung dari Bandung yang ikutan jalan bareng ... yaaa ampuun tau gitu jalan kaki aja, saya nungguin busnya sampai 1 jam lebih. Saya cuma senyum ... 

Untuk turun ke bawah, naik mobil angkot merah lagi. Tapi karena penumpangnya hanya kami berdua, sopir menawarkan harga yang agak lebih tinggi yaitu Rp. 15.000/orang tapi mobil langsung jalan, ga pake nunggu yang lain. Kami pun setuju. Jadilah di angkot itu hanya berdua saja penumpangnya. Sampai di pertigaan Taman Safari dilanjutkan lagi dengan mobil seperti saat datang. Alhamdulillaah ternyata jalur turun lagi dibuka. Jadilah Cisarua - Ciawi lancar jaya. Lanjut Ciawi - Baranangsiang, dan Bogor - Bekasi. Naah, pulangnya dari Terminal Baranangsiang Bogor kami naik bus Sinar Jaya. Sambil menunggu bus jalan, suami membeli makanan yang ditawarkan pedagang yang naik ke bus, dari gorengan, dodol Cianjur (bukan dodol garut lho) dan mochi. Gorengan dan dodol langsung habis kami makan di bus, hanya mochi yang sampai di Tambun ... (^_^)

Bus pun akhirnya berangkat menuju Bekasi. Di terminal Baranangsiang sudah hujan, ditambah perut kenyang, plus mobil AC, sepanjang perjalanan kami pun tidur. Karena ongkos sudah ditarikin di awal, jadi kami bisa bebas tidur. Nyenyak banget tidurnya, bangun-bangun ... ehh ternyata sudah sampai di Tol Bekasi Timur. Kami pun langsung bersiap-siap, karena harus turun di halte sebelum Bulak Kapal untuk menuju penitipan motor. Lanjut dengan motor, kami pun pulang ke rumah. Sebelum sampai di Puri Cendana, mampir dulu di ayam bakar Kalasan Perumnas 3 Tambun Bekasi. Memenuhi hak perut, jatah makan malam ... hehehe.

Ini perjalanan kami ke-3 ala backpacker, sebelumnya ke Kawah Putih Ciwidey Bandung dan Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Selalu seru dan menarik dalam setiap perjalanan. Nantikan perjalanan kami berikutnya ya ...

Tambun - Bekasi