Hmmm, listrik mati. Jadilah kami semua, saya, suami, Mba Amih (asisten rumah tangga) yang sudah bekerja bersama kami kurang lebih 8 tahun, dan Mamang (tukang) yang sudah 7 hari bekerja di rumah kami menghentikan aktivitas. Kalau listrik mati saat pagi begini, sedikit banyak menghambat pekerjaan rumah tangga. Maklum, sebagian besar aktivitas menggunakan listrik. Apalagi, air di rumah saya, bukan berasal dari air PAM, melainkan dari tanah yang harus dibantu dengan mesin untuk mengeluarkannya.
Saat aktivitas terhenti, kami mengobrol bersama dan ternyata dari obrolan itu saya jadi tahu banyak tentang keluarga Mamang yang sedang bekerja di rumah kami. Maklum, biasanya kan hanya menyediakan minum dan makanan saja, kalaupun ngobrol tidak panjang lebar. Ternyata, hikmah dibalik listrik mati pagi ini, saya jadi tahu tentang semangat dan pekerja kerasnya Mamang yang bekerja di rumah kami. Dan yang paling menyenangkan, adalah Mamang di rumah kami tidak merokok dan tidak suka minum kopi. Jadilah suasana rumah hanya penuh debu tapi bebas dari asap rokok (^_^).
Selang 1 jam kami ngobrol, listrik pun nyala kembali. Dan kami semua kembali melanjutkan aktivitas masing-masing. Mba Amih dengan tugas-tugas asistennya, Mamang kembali mengaduk pasir dan semen, suami siap-siap untuk ke kampus karena hari ini dan besok ujian dan saya kembali fokus dengan laptop ini, melanjutkan tugas-tugas baru yang sudah menunggu.
Ternyata, sesuatu yang tidak menyenangkan bisa berubah menjadi menyenangkan tergantung bagaimana kita menyikapinya. Semoga keakraban kami membawa kebaikan untuk hari ini dan hari-hari yang akan datang. HAVE A GREAT DAY (^_*)
Tambun - Bekasi