Pukul 07.40 WIB saya dan suami meninggalkan Depok untuk kembali ke Tambun Bekasi. Biasanya kami melakukan perjalanan hari Ahad pagi atau Ahad sore menuju rumah, tapi kali ini berbeda ... Senin pagi ... dan sudah menjadi rahasia umum kalau Senin itu hari yang super sibuk dan jalan raya super macet.
Melintasi jalan raya Kukusan Depok - jalan raya Srengseng Sawah - jalan raya Desa Putera sampai keluar mendekati stasiun Lenteng Agung, jalanan masih ramai lancar, tapi mulai dari stasiun Lenteng Agung sampai perempatan TB. Simatupang ... macetnya luar biasa. Kami berkendaraan motor, tapi masih merasakan kemacetan itu. Untuk selap-selip mengalami kesulitan. Akhirnya, ikuti saja arus yang ada.
Sebenarnya suasana demikian sudah biasa. Saat saya kuliah pun pemandangan macet di depan kampus (IISIP Lenteng Agung Jakarta) sudah menjadi makanan sehari-hari. Saya harus berangkat pagi-pagi sekali jika ada kuliah hari Senin jam 08.00, karena jika tidak, terlambat terus masuk kuliah yang jam pertama.
Bersabar di tengah kemacetan, ternyata tidak mudah. Terutama saya. Kesabaran saya terusik oleh pengendara lain yang tidak mau sabar. Motor naik ke atas trotoar, lalu kemudian langsung memotong dan mengambil tempat persis di depan motor kami, ditambah klakson mobil dan motor yang saling bersahutan, padahal sudah macet, ngapain juga klakson dibunyiin. Bikin sakit telinga. Bagi mereka yang terbiasa terjebak kemacetan mungkin sudah tidak aneh, sedangkan saya ... hmm, tidak ada pilihan lain kecuali ber-sa-bar.
Selepas perempatan TB. Simatupang menuju Pasar Rebo, mulai ramai lancar. Naaah, ada kejadian lagi, sebelum pertigaan arah Condet, dari TB. Simatupang, banyak sekali kendaraan motor yang melaju semaunya sendiri. Mereka memotong, berlawanan arah dengan kecepatan lumayan tinggi. Bahaya banget ... Saya mengingatkan suami untuk berhati-hati, jangan sampai bersenggolan dengan mereka. Suami bilang, kita ga salah, yang salah mereka. Saya cuma senyum kecut melihat keadaan itu dibalik helm. Mau bagaimana lagi ...
Senyum kecut saya tidak perlu lama. Akhirnya, kelegaan berkendaraan pun kami rasakan, selepas perempatan Pasar Rebo menuju Kp. Rambutan. Lancaaarr. Apalagi jalur yang kami lalui, jalur alternatif (baca : Jalur Alternatif Tambun - Depok). Hmmm, legaaaa. Alhamdulillaah kami pun selamat sampai di rumah.
Terlepas dari kejadian hari ini, saya salut pada mereka yang berhadapan setiap hari dengan kemacetan. Demi memenuhi kebutuhan keluarga mereka tercinta, apapun rintangannya mereka hadapi. Tapi ... jangan lupa ya, saat di jalan raya "Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan sebagai Kebutuhan" seperti slogannya Korlantas Polri yang sudah dikampanyekan sejak dua tahun yang lalu. (^_^)
Tambun - Bekasi