Minggu, 12 Oktober 2014

Pengalaman Pertama Naik APTB

Kemarin, Sabtu, 11 Oktober 2014, saya dan suami menghadiri acara pernikahan sepupu saya di daerah Cawang. Awalnya kami akan naik motor ke sana, tapi karena Jum'at - Sabtu pagi, suami ada acara MABIT di sekolah, maka rencana tersebut berubah. Suami tidak mau mengendarai motor sampai Cawang, karena  masih terasa ngantuk. Suami memberikan alternatif pilihan menuju ke Cawang, pertama naik kereta api dari stasiun Kota Bekasi. Untuk menuju ke stasiun Kota Bekasi kami harus berkendara motor dulu dengan jarak yang lumayan jauh. Pilihan kedua naik APTB di Bulak Kapal. Melihat kondisi suami yang masih lelah, saya memilih pilihan kedua, yaitu naik APTB di Bulak Kapal, kebetulan saya pun belum pernah naik APTB (norak banget ya ... hehehe).

Berangkat (dari Tambun menuju Cawang)

Pukul 11.15, kami berangkat dari rumah menuju Bulak Kapal. Perjalanan kurang lebih 30 menit dari rumah ke Bulak Kapal, siang itu jalanan agak macet. Setelah menitipkan motor di tempat penitipan motor, kami pun menunggu APTB di halte Bulak Kapal. APTB yang kami tunggu jurusan Bekasi - Tnh.Abang. 10 menit berlalu, APTB yang kami tunggu pun datang. Kami langsung naik dan Alhamdulillaah banyak bangku kosong, kami pun langsung menuju bangku kosong dekat pintu & duduk manis (^_^).

Awalnya APTB akan lewat Tol Timur, tapi karena macetnya parah banget, akhirnya Pak Supir, puter balik ke arah Bulak Kapal dan melanjutkan perjalanan melalui Tol Barat. Alhamdulillaah di tol barat tidak terjadi kemacetan yang parah seperti tol timur.

Di dalam APTB, nyaman sekali, ber-AC dan ruangannya lebih luas dibandingkan dengan bus-bus pada umumnya. Karena saya baru pertama kali naik APTB, jadilah saya benar-benar menikmati, lihat-lihat sekeliling di dalam APTB. Kebetulan juga, penumpang APTB tidak terlalu banyak dan sssttt ... saya memperhatikan aktivitas para penumpang, ada yang asyik dengan gadgetnya, ada yang tidur, bahkan ada yang merapihkan maskaranya (hehehe), yang ngobrol malah tidak ada. Naaah, kalau suami, asyik menikmati tidurnya.

Memasuki jalan tol, barulah kernet menarik ongkosnya, besarannya Rp. 9.000,-. Perjalanan pun sangat lancar. Oh ya, APTB ini, bus yang boleh melewati jalur Bus Way lho. Warnanya biru. Sedikit menambah wawasan APTB singkatan dari Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta. Kurang lebih 40 menit, sampailah kami di halte Bus Way Stasiun Cawang, tempat tujuan kami. Setelah turun dari APTB, kami lanjutkan perjalanan dengan sedikit berolahraga yaitu menaiki dan menuruni anak tangga jembatan penyebrangan serta menuruni anak tangga di stasiun Cawang untuk menuju rumah sepupu saya yang lokasinya tidak jauh dari stasiun Cawang.

Pulang (dari Cawang menuju Tambun)

Setelah merasa cukup bersilaturrahiim dengan keluarga sepupu dan bertemu dengan sepupu-sepupu lainnya, maka pukul 14.30 kami pamit pulang. Melewati rute yang sama, kami pun menunggu APTB jurusan Bekasi-Tnh.Abang kembali di halte Bus Way Stasiun Cawang. Berbeda saat berangkat, yang tidak perlu menunggu lama kedatangan APTB, saat pulang, kami harus menunggu sekitar 45 menit, barulah APTB jurusan Bekasi datang. Saat masuk ke dalamnya, waaaahh ... ternyata penuh. Bukan hanya penuh oleh orang, tapi juga penuh dengan barang, maklum APTB yang kami naiki dari Tanah Abang. Ada 3 karung besar di dalam APTB. Tapi, karena karung-karung besar itu posisinya dibaringkan, jadilah saya bisa duduk di atasnya bersama dengan penumpang lainnya, sementara suami berdiri tidak jauh dari tempat saya duduk, karena sudah tidak kebagian tempat untuk duduk di atas karung itu (maaf ya ...).

Di pintu Tol Timur, banyak penumpang turun termasuk keluarga yang memiliki karung-karung tersebut. Jadilah, saya dan suami bisa duduk nyaman dan berdampingan. Lumayan ... merenggangkan otot kaki dan pinggang (hehehe) dan di halte Bulak Kapal kami pun turun dan berjalan menuju tempat penitipan motor. Perjalanan menuju rumah tercinta dilanjutkan dengan bermotor ria. Alhamdulillaah, kami selamat sampai rumah.

Tambun - Bekasi