Minggu, 16 Januari 2011

RSCM Rumah Keduaku

Kuselusuri lorong demi lorong sebuah rumah sakit terkenal di Jakarta. Rumah sakit itu adalah RSCM. Awalnya, RSCM begitu asing bagiku, tapi karena suatu keadaan menuntut aku untuk mengenal bahkan sangat akrab dengan rumah sakit ini. Apalagi aktivitas di Gedung A, tempat dimana selama kurang lebih 3 bulan aku ada di dalamnya, terutama Lantai 1 dan 2.

SESSION 1 ( 23 Agustus - 18 September 2009 )

Hari pertama di Lantai 1 Gedung A Kamar 110
Selalu dihiasi dengan banjir air mata dan berjuta pertanyaan kenapa ujian ini datang menimpaku ?Apalagi saat itu memasuki Bulan Ramadhan. Tapi seiring waktu , mulai kunikmati hari-hari di sana, kunikmati Shaum & Tarawih - ku di RSCM.

Aktivitas Pagi - Malam Hari 
Setiap "dokter & perawat" yang datang selalu aku amati dan aku perhatikan cara kerja mereka, hasilnya aku jadi mengetahui istilah-istilah kesehatan dan juga obat-obatan ( alhamdulillah dapat ilmu ).
Melihat jarum suntik dan darah adalah bagian dari keseharianku di sana.

Oya, di sana juga aku mengenal seorang ibu tua yang rela bekerja menjadi penunggu pasien, ibu tua itu biasa aku panggil "Nenek". Awalnya aku bingung kenapa nenek mau bekerja seperti itu di usianya yang sudah tua, belakangan aku baru tau, ternyata nenek mau bekerja seperti itu karena nenek sedang membangun sebuah musholah di rumahnya dan beliau kekurangan dana, hasil kerjanya menjadi penunggu pasien akan digunakan untuk membeli keramik dan pompa air di musholah nya. Masya Allah, terharu aku mendengar cerita nenek, betapa mulia hatinya. Sampai sekarang pun aku tidak tahu siapa nama nenek itu. 
Nek ! aku kangen sama nenek. Nenek sekarang ada di mana ? Ku harap musholah nenek sudah jadi dan bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar seperti yang diinginkan oleh nenek. Aamiin.
Hari2ku di Lantai 1 Kamar 110 kujalani selama 26 hari.

SESSION 2 ( 6 Oktober - 26 November 2009 )

Back to RSCM, Gedung A lagi tapi lantai 2 kamar 233.Suasana kamar yang berbeda dan para perawat yang berbeda pula. Aku harus adaptasi lagi, alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik. 
Rutinitasku adalah naik turun tangga, ada lift sich tapi penuh terus, jadilah aku berolah raga setiap pagi, siang, sore bahkan malam.

Di session 2 ini, aku jadi lebih mengenal RSCM Aktivitas yang terjadi di sana setiap harinya sangat  hafal. Hampir semua Poliklinik di RSCM aku tahu tempatnya. Bahkan semua penjual di kantin RSCM pun hafal dengan keberadaanku, lucu juga sich. Ada menu favoritku di sana, SOP DAGING nya enaaaak banget, bikin ketagihan. 

Oya, aku juga jadi tahu bagaimana cara mengambil darah di PMI. Ternyata mudah, tidak sesulit yang kubayangkan.
Selama aku disana banyak yang mengira kalau aku ini juga seorang "perawat", baik Dokter, Perawat lantai 2, bahkan penunggu pasien lainnya, mereka bilang aku sangat telaten dan sabar, alhamdulillah mempunyai kesan yang baik, semua itu mungkin karena modal aku sebagai Guru SD kali ya, apalagi aku selalu pegang kelas 1, jadi yaa harus sabar. Aku menjalani hari2ku di RSCM session 2 selama 54 hari.

Itulah hari2ku di RSCM. 

Selama ini ada pertanyaan yang selalu aku tanyakan dalam setiap do'aku "Ya Allah kenapa Engkau belum izinkan aku untuk diberi amanah kembali setelah kematian anakku yg pertama thn 2003 ?" dan ternyata jawabannya adalah RSCM dan ku semakin yakin bahwa skenario Allah jauh lebih indah dari skenario yang kita buat.Terimakasih Ya Allah karena Engkau sudah menganggap aku mampu , makanya Kau berikan aku ujian seperti ini. Hanya Engkaulah tempat aku berlindung dan hanya Engkaulah tempat aku bersandar.

Aamiin ...

Tambun - Bekasi

DAFFA SYAUQI

Darinya ... ku mengenal sebuah penantian
Darinya ... ku mengenal kesabaran
Darinya ... ku mengenal pengorbanan
Dan darinya ... ku belajar keikhlasan

Bersamanya ... nuansa yang tak terlukiskan
Bersamanya ... kulewati segala kejenuhan
Bersamanya ... kuhiasi dengan senyuman
Dan bersamanya ... kurangkai sebuah harapan

Kepergiannya ... tiada pernah kuinginkan
Kepergiannya ... mengajarkan kehilangan
Kepergiannya ... mengajarkan kekuatan
Dan dibalik kepergiannya ... tersimpan sebuah cerita
Yang takkan pernah terungkapkan

Tambun - Bekasi

Kenanganku di Suku Baduy Dalam

Melihat tayangan di sebuah stasiun televisi tentang "SUKU BADUY" , mengingatkan kembali akan kenanganku & teman-teman kuliah ( Mahasiswa Kesos & Politik ) berkunjung ke sana, kalau tidak salah tahun 1996, apalagi kami bisa bermalam di salah satu rumah penduduk " SUKU BADUY DALAM ".

Keindahan alamnya luaaar biasa, suara gemericik air sungai , kejernihan air sungainya sungguh mempesona, terutama saat air sungai itu terkena pantulan sinar matahari, menakjubkan.
Terangnya malam hanya berasal dari pantulan cahaya rembulan , tidak ada listrik di sana.

Untuk bisa ke sana kami harus melewati perjalanan yang cukup panjang, sangat melelahkan, tapi mengasyikkan.
Kami harus memasuki daerah Suku Badui Luar dulu, baru kemudian Suku Baduy Dalam.
Ada perbedaan yang sangat mencolok yaitu pakaian masyarakat Suku Baduy Luar berwarna putih, sedangkan pakaian masyarakat Suku Baduy Dalam berwarna hitam. Masyarakat di sana sangat ramah.

Oya, kami tidak mempunyai koleksi foto saat di Suku Baduy Dalam, karena mereka melarang kami untuk berfoto-foto ria, jadi, koleksi foto kami hanya saat dalam perjalanan saja, tetapi itu pun aku tidak tahu semua koleksi foto perjalanan kami ada di mana sekarang.

Bagiku, foto2 itu tidak terlalu penting yang penting adalah pengalamanku karena diberi kesempatan untuk bisa berada diantara masyarakat Suku Baduy Dalam. Pengalaman yang luar biasa, menyusuri pedalaman yang penuh keindahan yang tak terjamah oleh derasnya arus perkotaan.

Ingin rasanya bisa berkunjung ke sana lagi. Semoga ya ... 

Tambun - Bekasi

Tunjuk Satu Bintang


Mungkin bagi orang lain, Planetarium tempat yang biasa saja tapi tidak bagiku.
Bagiku tempat itu sangat indah karena banyak cerita di dalamnya.
Aku pernah menunjuk satu bintang di sana yang kan menemani indahnya malam.
Tapi, bintang itu redup bahkan sudah tidak bercahaya lagi.
Dan sekarang, entah ada di mana ?

Setiap kali aku ke sana, aku selalu mencari bintang yang hilang itu.
Kuberharap, suatu saat nanti aku akan menemukannya kembali.
Melihatnya bercahaya dan tersenyum padaku.
Tapi, entah kapan ???

Tambun - Bekasi

Kaya Cinta

Aku sadar
Aku bukanlah bagian dari keluarga
Yang kaya harta

Tapi aku bersyukur
Karena aku adalah bagian dari keluarga
Yang kaya cinta

Aku akan merasakan sakit
Jika salah satu diantara kami sakit
Aku akan merasakan sedih
Jika salah satu diantara kami sedih

Ya Illaahi Rabbi
Kuatkan selalu ikatan cinta kami
Mudahkan selalu segala urusan kami
Kapan saja dan dimana saja

Aamiin ... 

Tambun - Bekasi



Posting Pertama

Horeeeeeeeeeeeeeeeee 
Akhirnya punya blog juga
Thanks my lovely
Sudah ngajarin bikin blog

Tambun - Bekasi